Jumat, 06 November 2009

SARANA PERSEMBAHYANGAN

Sarana persembahyangan merupakan keperluan dalam pelaksanaan persembahyangan. Sarana persembahyangan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Sarana persembahyangan tak terwujud

Sarana persembahyangan tak terwujud misalnya; keyakinan atau kepercayaan (Sradha) dan mantra atau pujya. Sarana ini hanya dapat kita rasakan dan didengarkan melalui ucapan.

  1. Sarana persembahyangan berwujud

Sarana persembahyangan berwujud misalnya; bunga, buah, daun, api atau dupa, dan air.

Fungsi dari sarana persembahyangan berwujud, antara lain;

  1. Bunga

Bunga berfungsi sebagai simbol Tuhan (Siwa). Bunga digunakan untuk mangisi upakara atau sesajen yang akan dipersembahkan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, para Dewata, Bhatara-Bhatari, dan Roh suci Leluhur. Selain digunakan untuk mangisi sarana upakara, bunga juga merupakan perlambangan atau simbol-simbol, seperti perlambangan tulus dan ikhlas, kesucian, sifat maha kasih. Bunga sebagai lambang keteguhan hati dan penebusan dosa. Menurut kidung aji kembang menyebutkan bahwa bunga adalah lambang dari Dewata Nawa Sanga. Beliau dilambangkan dengan bunga tunjung.

  1. Daun

Daun atau disebut Plawa merupakan sarana persembahyangan yang melambangkan tumbuhnya pikiran yang sucidan hening. Pikiran suci dan hening akan dapat menangkal atau mengendalikan umat manusia dari pengaruh-pengaruh yang buruk atau jahat.

  1. Buah

  1. Api atau Dhupa/Dhipa

Dalam pelaksanaan upakara api diwujudkan degan Dhupa dan Dhipa. Dhupa adalah sejenis harum-haruman yang dibakar sehingga mengeluarkan asap dan berbau harum, sedangkan Dhipa adalah pedupaan atau api yang digunakan oleh sulinggih untuk melaksanakan pemujaan. Api merupakan lambang pemujaan kehadapan Dewa Agni sebagai manifestasi Tuhan Yang Maha Esa. Api memiliki sifat sebagai penerang yang memberikan penerangan dari segala macam kegelapan. Funsi apai menurut ajaran agama Hindu:

    1. Api Berfungsi Sebagai Saksi Saat Umat Hindumelaksanaka Upacara Agama.
    2. Api Sebagai Pendeta Pemimpin Upacara.
    3. Api Berfunsi Sebagai Perantara Pemuja Dengan Yang Dipuja.
    4. Api Berfungsi Sebagai Pembasmi Segala Kekotoran Dan Pengusir Roh Jahat.

  1. Air (tirtha)

Air merupakan sarana persembahyangan yang sangat penting, tirtha memiliki fungsi sarana yang membersihkan lahir dan bathin umat dari kotoran atau kecemaran dari hal yang buruk ataupun leteh. Dalam pelaksanaan persemnahyangan tirtha ada dua macam, yaitu tirtha yang didapat sebelum upacara persembahyangan dimulai umat dan upakara yang akan dipersembahkan terlebih dahulu diperciki Tirtha Pembersihan. Dan yang kedua, setelah melaksanakan upakara umat barulah mendapatkan Tirtha Wangsuhpada. Cara memperoleh tirtha adlah sebagai berikut ;

a. Tirtha Yang Dibuat Oleh Sulinggih.

b. Tirta Yang Didapat Dengan Cara Memohon Kepada Tuhan Yang Maha Esa Beserta Segala Manifestasinya.

Jenis-jens tirtha yang digunakan dalam upacara Panca Yadnya adalah sebagai berikut :

a. Tirtha Pembersihan, Untuk Membersihkan Umat Yang Akan Melaksanakan Upakara Dan Menyucikan Berbagai Macam Upakara.

b. Tirtha Pengelukatan, Untuk Membersihkan Dan Menyucikan Para Umat Dan Upakara Yang Akan Dipersembahkan, Agar Kotoran Dan Segala Letehnya Menjadi Suci.

c. Tirtha Wangsuhpada, Amertha Dai Tuhan Dan Para Dewata, Yang Dapat Dimihin Oleh Umat.

d. Tirtha Pemanah, Dimohon Dari Mata Air Yang Biasanya Digunakan Dalam Upacara Pitra Padnya.

e. Tirtha Penembak, Dibuat Oleh Para Sulinggih, Pendeta Atau Sang Dwijati Untuk Upacara Pitra Yadnya.

f. Tirtha Pengentas, Dibuat Oleh Para Sulinggih Dalam Rangka Upacara Kematian Pitra Yadnya.

Jenis-jenis Tirtha sebagai lambang atau simbpl-simbol upacara agama, yaitu:

a. Tirtha Berfungsi Sebagai Lambang Penyucian Dan Pembersihan.

b. Titha Berfungsi Sebagai Pengurip Atau Pencipta.

c. Tirtha Berfungsi Sebagai Pemelihara.

6. Bija atau Wija dan Bhasma

Bija adalah biji beras yang direndam dalam biji cendan, yang merupakan simbol atau lambang dari kehidupan sebagai benih dari Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan bhasma (gandhaksa) adalah lambang peleburan dosa atau kekotoran yang terdapat dalam tubuh manusia.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN YADNYA

Setiap kita meleksanakan upacara yadnya pastinya kita selalu memperhatikan hal-hal melandasi di saat pelaksanaan yadnya. Landasan dalam pelaksanaan yadnya yaitu; sradha, ketulusan, sastra agama, dan situasi dan kondisi yang ada. Untuk menjakin keseimbangan dan keharmonisan serta volume upakara, maka ada tingkatan-tingkatan dalam yadnya, yaitu; Nista(kecil), Madya(sedang), Utama(utama/besar).

Dalam kitab Bhagawadgita disebutkan kualitaspelaksanaan yadnya, antara lain :

  1. Tamasika Yadnya, yadnya yang dilaksanakan tanpa petunjuk satra , mantra, kidung suci, daksina dan sradha.
  2. Rajasika Yadnya, yadnya yang dilaksanakan dengan penuh harapan akan hasilnya dan bersifat pamer atau mewah.
  3. Satwika Yadnya, yadnya yang dilaksanakan berdasarkan sradha, daksina, mantra, lascarya, sastra agama, gita annasewa dan nasmita.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan pada saat kita melaksanakan yadnya, hendaknya kita berpedoman pada :

  1. Keyakinan (sradha)
  2. Ketulusan hati
  3. Kesucian
  4. Berpedoman pada sastra agama
  5. Penyucian dengan tempat, waktu dan kondisinya
  6. Upacara dan upakara(daksina)
  7. Adanya pujya mantra dan gita, serta yang lainnya yang berhubungan dengan dharma.

PELAKSANAAN UPACARA RSI YADNYA

Upacara Yadnya yang digolongkan oleh masyarakat sebagai upacara Rsi Yadnya adalah upacara Rsi Bhojana. Pelaksanaan upakara ini adalah melalui penyungguhan makanan yang disajikan dengan sangat hormat kehadapan para sulinggih atau para pendeta.

Tujuan dari pelaksanaan upacara Rsi Yadnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para Rsi atau pendeta dan bagi orang-orang suci yang telah menamalkan ajaran-Nya. Bila kesejahteraan telah terjamin dan disertai dengan kesucian lahir dan bhatin maka para sulunggih akan dapat dengan tengang mempelajari Weda da kemudian akan dapat mengamalkan serta mengajarkan kepada masyarakat sebagaimana mestinya.

Gegiranang Wiryadi (19)

XI PSIA1

2 komentar:

sribudimakeadream2011 mengatakan...

postingannya menambah pengetahuan sya mengenai berbagai macam titha dan cara memperolehnya.

sribudimakeadream2011 mengatakan...

postingannya memnambah pengetahuan saya mengenai tirtha dan cara memperolehnya.